Taukah pembaca.., bahwa di sekitar antara nagori Hinalang dengan Nagori Bah Sampuran ada sebuah tempat wisata pemandian yang dulu sudah di tata dengan baik dan indah ?.
Pada tahun 70 an tempat ini sangat terkenal dan banyak di kunjungi, Sebagai tempat wisata yang bernuansa alamai, lokasi pemandian ini terletak di areal perkebunan kelapa sawit, nayaman dan sejuk, sejauh 2 km dari Tiga Balata dan terletak pada posisi sebelah kanan kearah Pematang Siantar, pada simpangnya masuk kedalam sedikit kurang lebih sekitar 200 m dari jalan lintas sumatera.
Pada setiap hari sabtu/minggu tempat ini cukup ramai, pengunjung berdatangan dari berbagai nagori sekitar, Tigabalata, Simarimbun dan bahkan datang dari Pematang siantar. alam nya yang tenangn air jernih dan sejuk, cukup luas serta di tambah dengan tempat jajanan makan yang lumayan baik walau sangat sederhana menjadi penambah daya tarik tersendiri buat pengunjung untuk mandi dan menjegarkan tubuh dan pikiran di tempat ini. Mandi, berenang, berekreasi dan datang kembali.
Kami sendiri (maksunya dengan teman-teman sepermainan dimasa kecil dulu ( Nga.. didia be tahe hamu... ..!!!). Bila senja tiba, setelah seharian lelah dan penat dalam mengembalakan kerbau atau bermain .. heheeh.., kami 6 sampai 8 orang isanya janjian dan berangkat untuk mandi dan melepas lelah di tempat pemandian ini. jarak 2km ditempuh beriringan dengan mendayung sepeda onthel masing-masing terasa sangat mengasikkan. Menuju tempat wisata yang hampir bisa di katakan tidak pernah di rawat lagi ini sambil bercanda riang dan berlomba adu kecepatan sepeda membuat perjalanan kami tidak merasa lelah. Dalam hitungan 10 s/d 15 menit kita sudah sampai dilokasi wisata ini. Mandi, Berenang dan berlomba, Melompat, bahkan beberapa dari teman yang lebih bernyali bahkan melompat sambil membuat gerakan salto. Semauanya dapat dilakuakn di sisni, air yang jernih, alam pedesaan dan perkebuan yang sejuk, dan sinar lembayung batahri senja menghilangkan semua penat dan lelah. Saat istirahat, cape atau kedinginanan dapat di isi dengan makan gorengan yang masih panas-panas sudh tersedia di kedai-kedai yang ada di pinggirannya. dulu harga sebuah pisang goreng masih Rp.10.
Namun semuanya itu adalah dulu, dahulu dan sudah 32 tahun berlalu, kenangan ini di tuangkan kembali dalam tulisan ini, karena kerinduan akan tempat-tempat wisata yang potensial dan layak untuk di hidup kembangkan kembali yang pernah ada Tigabalata. kita berharap ada pembaca/putra/putri tigabalata atau siapa saya yang bisa menghidupkan kembali lokasi wisata ini. di harapkan juga perhatian dan kejelian pemerintah kecamatan jorlanghatara, sebab mungkin dan bisa jadi tempat ini bila diolah menjadi tempat wisata akan menjadi salah salah satu sumber PAD .
Buat teman masa kecil dulu, mohon koreksi dan tambahan info mengenai tempat ini. Sebab nama tempat persisnya saya udah lupa.
Pada tahun 70 an tempat ini sangat terkenal dan banyak di kunjungi, Sebagai tempat wisata yang bernuansa alamai, lokasi pemandian ini terletak di areal perkebunan kelapa sawit, nayaman dan sejuk, sejauh 2 km dari Tiga Balata dan terletak pada posisi sebelah kanan kearah Pematang Siantar, pada simpangnya masuk kedalam sedikit kurang lebih sekitar 200 m dari jalan lintas sumatera.
Pada setiap hari sabtu/minggu tempat ini cukup ramai, pengunjung berdatangan dari berbagai nagori sekitar, Tigabalata, Simarimbun dan bahkan datang dari Pematang siantar. alam nya yang tenangn air jernih dan sejuk, cukup luas serta di tambah dengan tempat jajanan makan yang lumayan baik walau sangat sederhana menjadi penambah daya tarik tersendiri buat pengunjung untuk mandi dan menjegarkan tubuh dan pikiran di tempat ini. Mandi, berenang, berekreasi dan datang kembali.
Kami sendiri (maksunya dengan teman-teman sepermainan dimasa kecil dulu ( Nga.. didia be tahe hamu... ..!!!). Bila senja tiba, setelah seharian lelah dan penat dalam mengembalakan kerbau atau bermain .. heheeh.., kami 6 sampai 8 orang isanya janjian dan berangkat untuk mandi dan melepas lelah di tempat pemandian ini. jarak 2km ditempuh beriringan dengan mendayung sepeda onthel masing-masing terasa sangat mengasikkan. Menuju tempat wisata yang hampir bisa di katakan tidak pernah di rawat lagi ini sambil bercanda riang dan berlomba adu kecepatan sepeda membuat perjalanan kami tidak merasa lelah. Dalam hitungan 10 s/d 15 menit kita sudah sampai dilokasi wisata ini. Mandi, Berenang dan berlomba, Melompat, bahkan beberapa dari teman yang lebih bernyali bahkan melompat sambil membuat gerakan salto. Semauanya dapat dilakuakn di sisni, air yang jernih, alam pedesaan dan perkebuan yang sejuk, dan sinar lembayung batahri senja menghilangkan semua penat dan lelah. Saat istirahat, cape atau kedinginanan dapat di isi dengan makan gorengan yang masih panas-panas sudh tersedia di kedai-kedai yang ada di pinggirannya. dulu harga sebuah pisang goreng masih Rp.10.
Namun semuanya itu adalah dulu, dahulu dan sudah 32 tahun berlalu, kenangan ini di tuangkan kembali dalam tulisan ini, karena kerinduan akan tempat-tempat wisata yang potensial dan layak untuk di hidup kembangkan kembali yang pernah ada Tigabalata. kita berharap ada pembaca/putra/putri tigabalata atau siapa saya yang bisa menghidupkan kembali lokasi wisata ini. di harapkan juga perhatian dan kejelian pemerintah kecamatan jorlanghatara, sebab mungkin dan bisa jadi tempat ini bila diolah menjadi tempat wisata akan menjadi salah salah satu sumber PAD .
Buat teman masa kecil dulu, mohon koreksi dan tambahan info mengenai tempat ini. Sebab nama tempat persisnya saya udah lupa.
4. Pondok Opat ( empat) .... (3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar