Rabu, 27 Oktober 2010

Menelusuri Desa ( Huta) …(3)

4. Parluasan.

Pada tahun 70 han,  Parluasan  masih penuh semak dan kubangan kerbau, perladangan dan juga hamparan rumput dan semak duri.   Rumah... boi ma dietong dohot jari( bisa di hitung dengan jari) .. sada-sada dope… masih sangat jarang sehingga parluasan adalah salah satu tempat tujuan para anak gembala  untuk menga ngon kerbau.  .. Tetapi itu dulu… Najolo ninna…!!!,  Molo Sonari…!!  bah… berengma …!!!,
Dari namanya  "Parluasan", sepertinya tersirat makna tersendiri,  Sepertinya  merupakan Huta/Nagori pengembangan (Parluasan) dari  Tiga Balata. Parluasan ( sebuah tempat yang luas),  memang dulunya  adalah  tanah “Garapan”, dan  masih awalnya,   para penggarap/ lahan ini adalah masyarakat Tiga balata  yang tinggal di nagori/desa sekitarnya, seperti Balata Pokkan, Balata 1, Bawang Itu, Balata 2  dan lain-lainnya.  Dan bisa jadi juga (masih pada awalnya) di garap dan d sepakati bersama bahwa Parluasan  dirancang  untuk areal perekonomian(perkotaan/ pertokoan/perkantoran), asumsi ini  terbukti  dari bentuk dan ukuran-ukuran /persil tanah garaan dari masing-masing pemilik yang   ukuran persilnya berbentuk type untuk pertokoan ( Ruko), kira-kira ukuran 4.5 X 20 Meter.

Nagori/Huta yang berupa hamparan dataran ini sangat cepat berkembang, dan diminati masyarakat,  berpenduduk  mayoritas para elit perpendidikan seperti : Guru, Pegawai pemerintahan (Partikulir), Pengusaha dan wiraswastawan.  Di kenal juga sebagai Nagori  pusat pendidikan, kesahatan dan pemerintahan, Karena semua roda pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan keamanan  Kecamatan Jorlang Hataran ada di nagori ini.  Sekolah dasar ( saat ini di sebut SD Plus, dulu ada SD Inpres,SD 2 s/d SD 5, kecuali SD 1), SMP negeri 1 Tigabalata, SMA,  Puskesmas, dan  juga Kantor Kecamatan.

Hanya dalam perkembanganya  yang begitu cepat, penduduk  Tiga balata  yang dulunya  penggarap dan pemilik lahan, yang mungkin dengan alasan tertentu banyak yang menjual tanahnya,  Sehinga kini  secara umum  penduduk Parluasan mayoritas adalah para pendatang dan sangat heterogen, dari berbagai suku, dan agama,  warga-warga pendatang yang sebelumnya terdiri dari berbagai professi seperti Guru, Pegawai, Polisi, Mantri, atau  Wiraswasta yang  datang dan di tempatkan di Tiga balata banyak membeli lahan perumahan di Parluasan dan selanjutnya menetap dan tinggal sebagai masayarakat Tigabalata. Arealnya yang datar dan subur sangat di minati, juga sangat memungkinkan untuk tempat berangsungnya  acara-acara keramaian, upacara hari besar  keagaamaan, pemerintahan dan olah raga  juga biasanya di laksanakan di desa ini,  seperti Upacara perayaan hari keemrdekaan, Pertandingan  Sepak bola) hingga  Peryaan natal dan juga  prosessi Kampanye  dan lain-lain. Di  Paluasan ini juga terdapat  sebuah Industri Gilingan Padi, Kantor Koperasi, Kepolisian  

Penduduknya cukup maju dan tingkat pendidikan yang tinggi( akka na maju jala parsikkola), sangat berperan dalam perkembangan Parluasan, ke heterogenan membuat Huta ini jauh lebih maju dan berkembang  dari Huta lainnya. rumah-rumah yang tergolong bagus dan mewah,  anak-anaknya rta-rata berpendidikan tinggu ( Parsikkola na timbo) banyak yang berhasil dan sukses ( angka sarjana do dohot pengusah - angka si boan goar), saling berlomba menuju sukses baik di Tigabalata sendiri maupun di daerah lain ( Pangarantoan). Mauliatema tutu  di Tuhanta/

Terdapat 3 buah daerah yang potensial untuk wisata ( baca : Tempat dan yang potensial untuk wisata)  Pondok Opat dan Gunung Kuncir dan Mula Sipitu-pitu, Jalan utamanya sudah di aspal dengan kwalitas yang bagus, dan sekaligus sebagai akses masuk ke desa Sibuntuon dan Pinang Ratus, demikian juga dengan jalan-jalan /gang yang sudah terrata dengan bagus.

Terdapat cukup banyak warga yang membuka usaha, usaha menengah dan kecil, seperti Usaha-usaha dagang, transportasi, koperasi, toko dan lain-lain, Lapo tuak pe adong.., (" Anggo tungi tung so lupa do i ate.  Lengkap ma..") termasuk  juga jajanan makanan.
Ujui di masa namai ...., rap dra hita..., molo hami martandang manang mardalani tu hutaon ,  sering singgah  di salah satu warung makanan, dang kuapa i, mansi  jajan gorengan, Miso  dan Bakso…
 Angka paribanta muse... Beetaa.. to kode ni Tulang Siahaan na di dalan tu Sibuttuon nan….. , Masi Misoo. (Makan Miso)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar