6. Mual Balata 1 & Mual Bariba..
Adalah tempat yang potensial untuk wisata yang berikutnya yang ada di Tigabalata.
Tidak jauh beda dengan Sipitu-pitu, Mual (sumber air bersih) ini juga terletak di pinggiran sungai Bah Hilang, bila Sipitu-pitu di sebelah barat, mual ini berada di sebelah timur, dengan debit air yang cukup besar,
Kedua Sumber air bersih ini terbentuk secara alami dan tertata dengan rapi, berbentuk hampir empat persegi, dengan sisi yang mengarah ke sungai dibatasi oleh deretan bebatuan yang cukup besar, sementara sisi yang lain berbatasan langsung dengan tebing bebatuan keras yang menyatu dengan tanah. Bagian sudut sebelah timur menjadi sumber mata airnya. Memancar dan bergolak keluar dari celah bebatuan. Karena termasuk cukup besar, ketika mandi kita bisa menyelam dan sambil melihat langsung mata airnya di bawah, Konon beberapa informasi menyebutkan bahwa mata air ini bersumber dari air danau toba, mengalir mengikuti celah-celah bebatuan dari bawah tanah, dan katanya lagi pernah terbukti dengan sekali waktu terlihat sebuah Hole( Kayuh) perahu keluar dari mata air Mual Malata 1. Apa ada yang melihat belum di jumpai seorang yang bisa menyebutkan secara pasti. Saat di coba untuk memastikanya hanya kata “ Ninna songon i “ kalimat itu dan info dari mulut ke mulut yang dapat kami dengar.Untuk Mual Bariba. Sumber mata air ini di capai dengan mengikuti jalan bebatuan mulai dari Jalan Lintas Sumatera, masuk dari simpang setelah Jermbatan Bah Hilang ( Sebelah Kanan) dari Tigabalata, melintasi jalan dari belakang kompleks Sekolah dasar/ SD plus.dan akhirnya menelusuri secara menurun tepiansungai bah hilang hingga sampai ke mata airnya. Dan dari Nagori/huta Balata I ke arah utara, mengikuti jalan setapak membelah persawahan Toru Huta, Menuju sungai Bah Hilang, selanjutnya mengikuti jalan kecil yang berliku otik untuk menuju ke Mual Balata 1, Memapaki dan menuruni jalan setapak dgn deretan batu-batuan yang di sususun rapi ke sumber mata airnya.
Posisinya yang berseberangan (mar bariba), bisa jadi menjadi asal muasal mual yang di seberang dari mual balata I ini di sebut dengan nama “ Mual bariba”, Umumnya mual beriba di gunakan oleh sebagian besar penduduk dari kemplek perumahan guru-guru SD Tigabalata juga penduduk nagori Parluasan yang terdekat. Sedangkan mual balata I di gunakan oleh sebagian besar warga balata I,
Aliran sungai Bah Hilang yang agak lebar dengan hamparan bebatuan yang dangkal dan arus sungai yang tidak terlalu deras dibagian tengah ( Waktu kami masih remaja ..kls 2 SMP dulu , molo di ari Sabtu mandurung Ikan Gali-gali ma hami di son…, Sejenis Ikan mungil yang memiliki 7 buah patil di tubuhnya, bertengger melawan arus sungai dicelah celah bebatuan .., Asik dan berkesan..) dan kedua sumber mata air ini yang mengapit dari sebelah kanan dn kiri, menjadikan alas an kami untuk memasukkan tempat ini sebagai lokasi yang petonsial di jadikan sebagai tempat bersantai, mandi, berenang. dan tentunya harus dengan pembenahan dan penataan di sana-sini. Seperti Mungkin juga dengan membuat sekat untuk membatasi tempat masyarakat untuk keperluan Sehari hari (Mencuci dan mandi), dan tempat bersantai.
Opss… ya.., hamper lupa, pernah ada pemikiran dan ide dari dongan magodang, untuk memanfaatkan air bersih ini dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Balata 1 yang mungkin karena letak gografisnya yang tinggi sehingga dalam mendapatkan air bersih sering kekurangan, mendapat sedikit atau tidak menetes sama seklai dari PAM, apalagi saat saat dimana Air bersih sangat di perlukan seperti “ Natal, Tahun baru, atau ULAON adat /pesta . ( Air bersih..!!! Bah.. !!! Soinama maol na..). Pemikiran ide dengan cara menyedot dan kemudian menampung/simpan dalam sebuah tangki ( yang di bangun diatasnya / di sekitar persawhan yang berada persis diatas mual ini .. “Jonok ni pohon MOBE hian .., “ Dulu ada pohon mobe ( sejenis buah merah beraroma dengan rasa asam), sangat subur tumbuh di sini., dari tangki ini kemudian installasi pipa-pipa di buat untuk mengalirkan/menyalurkannya ke rumah-rumah penduduk.. “Denggan ma nian…,
Tetapi ini masih khayalan saja.., tetapi bisa jadi suatu saat nanti akan di realisasikan , seiring dengan semakin banyaknya putra-putri dan generasi-genarasi penerus dari Tigabalata khususnya Balata 1 yang sudah maju dan berhasil. Sangat di harapkan juga kerjasa sama dan bantuan dan perhatian pemerintah .. semoga atee..
Di masa kami sebelum air bersih dari PAM di bangun, semua nagori ( Balata I, Balata 2) dan beberapa warga “Bawang Itu” menggunakan mual ini sebagai tempat Mandi, Mencuci dan sumber air bersih ( Masak dan Minum). Pengunjungnya sepertinya sudah ke sepaktan dari dulunya adalah para wanita dan kaum Ibu, untuk keperluan mencuci, mandi dan mengambil air bersih untuk masak dan minum, sementara Laki-laki dan kaum bapak di tempat lain yang labih jauh ke depan , dan langsung menggunakan aliran sungai bahilang, Alana holan untuk keperluan Mandi saja. Tetapi itu dulu sebelm Air bersih mengalair ke rumah-rumah.., kini se iring perkembangan tempat mandi laki-laki tersbut sudah di tinggalkan ( Tarulang) . dan berubah fungsi menjadi ladang
Masih terbayang dengan jelas, sejak dulu Mual balata I ini, dirawat dan di jaga dengan baik oleh masyarakat Balata 1, Deriten bebatuan persegi yang membentuk kolam mata ini ditata dengan rapi, Jalan bebatuan untuk tangga, jalan lintas setapak dengan lebar 1.5 meter, hingga rimbunan semak pepohonan yang menutupi mual ini di jaga dengan baik.
Dalam hal ini tidak lepas dari peran Alm. Namboru saya ( Alm. Op. Si Jujur) yang dengaan sangat giat, teguh dan tegas untuk mengkordinir warga dalam merawat sumber mata air , Menjaga pepohonan dan keseimbangan alamnya, disamping untuk menghindari erosi, mejaga kesejukan dan kenyamanan, dan juga mencegah niat-niat dari orang-orang yang jauh dari etika kesopanan.
Masa kini siapa yang mengkordinir.. !!!? Ntar kita cari tau dulu ya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar