Senin, 19 Desember 2011

Menelusuri Desa/Huta ... (6)

Huta Balata II & Balata III

Bah…, sekarang  molo lewat iba to sian huta Balata II, “Dang Adong be Daba Losung Aek i,”  dang diboto naposo apalagi dakdanak sekarang be bahwa “ Najolo...!   Ujui …



Balata II dan Balata III, adalah nama Huta di Tigabalata, Lokasi Huta ini adalah ber jejer berdekatan yang di dahului oleh Balata I, kemudian Balata  II dan selanjutnya Balata III. Balata II dan Baalta III di pisahkan oleh sebuah anak sungai kecil (Bondar). Bondar ini dulu sebelum saluran air bersih (PAM) kerumah rumah  ada, sangat berperan dalam menunjang kehidupan sehari-hari masyarakat di kedua huta ini. Bondar ini digunakan untuk keperluan mencuci kain ataupun peralatan dapur.

Dulu sebelum air bersih oleh PAM ada, kesulitan utama yang dihadapi huta ini adalah mengenai sumber air bersih, sebab harus berjalan cukup jauh ke sumber air bersih yang ada di huta Balata I ( ke sungai Bah Hilang)  untuk huta Balata II, dan harus berjalan cukup jauh juga  ke sumber mata air bersih dari sungai Bah Birong untuk huta Balata III..

Letak kedua huta ini berada di sebelah kiri, bila kita datang dari arah Pematang Siantar. Pintu gerbang utama untuk masuk ke Balata II  adalah simpang ALS ( yang hampir berhadapan dengan gerbang gereja HKBP Tigabalata yang sekaligus juga jalan masuk untuk aksess ke huta Sihobuk dan Pancur Napitu, Sedang untuk Balata III lewat jalan ke pasar (Pokkan/Onan) Tiga Balata. Huta ini berada tepat di belakang bukit pasar Tigabalata. Disamping yang disebutkan diatas jalan  ke Balata II juga bisa lewat huta Balata I, atau dari arah huta Sihobuk/Pancur na pitu. Dulu waktu haposoon, bila kami mau pergi ke huta lain seperti ke Onan, atau ke Sibunga-bunga kami lebih memilih lewat dari huta Balata II,  karena akan lebih dekat, nang akka natua-tua pe molo naeng lao maronan to pokkan/pasar  Balata, sai lewat sian Balata II manang Balata III on do, alana lebih cepat sampai,  mamotong dalan sian dalan tu sihobuk torus mai lewat sian pabrik gilingan padi  tembus tu jalan raya lintas sumatera. ” Bereng ma ..!! ...nga sahat be to Onan kan..!?? J

Untuk jumlah penduduk nya, tidak jauh beda dengan huta-huta lainnya,  hampir sama juga susunan dan letak posisi rumah. Mata pencaharian sehari-hari adalah bertani, namun karena Balata II dan III berdekatan dengan Balata Pekan sebagai pusat pasar (Pokkan/ Onan ) di Tigabalata banyak juga penduduknya yang sekaligus sebagai pedagang yang buka warung atau kedai,  pegawai negeri, dan wiraswasta.  Tingkat pendidikan sudah  tinggi, ini  dapat dilihat dan dibuktikan dari mayoritas anak-anak dari huta ini semuanya sekolah sampai ke perguruan tinggi, dan banyak  yang  berhasil di perantauan.

Di Balata II, terdapat sebuah usaha gilingan padi yang cukup lumayan besar, yang di kelola/milik wiraswastawan keluarga Siahaan ( CV. Lindo goarna na jolo.., ra idope sahat tu nuaeng.),  selain itu di tempat yang berdekatan dengan gilingan padiini,  dulu terdapat sebuah ” Kincir Air” manang LOSUNG AEK di dok  dalam bahasa batak sehari-harinya. Kincir/Losung aek ini dulunya sangat penting dan sangat sibuk untuk menumbuk beras menjadi tepung. Dan bila masa-masa bulan desember tiba (Masa perayan Natal dan tahun Baru), aktifitas di Losung ini miningkat luar bisa, antri sampi puluhan jam, huingot Ibotokku najolo, sampai bermalam ( borhat pagi sian jabu, baru pe mulak jam 2 malam, antri alani padatna).Tepung-tepung beras itu akan di oleh menjadi penganan dalam berbagai bentuk seperti lappet, dodol, bubur yang di olah oleh tangan-tangan trampil penduduk yang membuka usaha kedai kopi di sepanjang jalan lintas sumetara yanga da di Tigabalata. (Gabe taringot ma iba to Namboru br Marpaung na adong di Simpang ALS Balata II on). Tung na tabo do anggo kue lappet na pinatupa ni namboru on,  berbagai jenis lampet radema di son, pola do sampai antri iba molo laho manuhor..,  Pohul-pohul, Pulut , sahat tu lampet itak gur gur di parade, dengan alana ias, rasanya juga sangat pas dan cocok.

“Ujui najolo  Bapak ku  (Alm)  ma sada  penggemar na,  ringgas jala lomo roha  manuhor lampet na pinatupa ni namboru on…,’ paling tidak anggo di ari minggu i inggkon  tuhor on na doi.  Horas namburu da…)

Alai.., tu nuaeng dung lam timbo kemajuan ni zaman dohot tekhnologi, sadalan mai dengan masuknya Installasi listrik, dan peralatan elekronik, keberadan ni kincir air manang losung ini semakin di tinggalkan, pemakaiannya kian berkurang, dan akhirnya … Bah…, sekarang  molo lewat iba to Balata II, “Dang Adong be Daba Losung Aek i,”  dang diboto naposo apalagi dakdanak sekarang be bahwa “ Najolo  Ujui … Uju di tahun 70/80  an ada satu benda bersejarah yang sangat bermanfaat dalam menunjang roda per ekonomian masyarakat di huta-huta  Tigabalata di kehidupan sehari-hari manang di ulaon-ulaon khusus seperti Natal, Pesta adat    ima KINCIR AIR  Huta Balata II .

1 komentar: