Minggu, 13 Februari 2011

Menelusuri Desa/Huta ... (5)

Sihobuk & Pancurna pitu (Huta ni Dainang)

Nauli do anggo huta si Hobuk, jala sonang do pikkiran molo ni dalanan huta Pancur na Pitu ... boasa...! tarsongon dia haroa...

Sihobuk, huta ni dainang, 

Untuk sampai ke Sihobuk, dari Tigabalata masuk lewat simpang ALS ( simpang Balata  2) yang hampir behadap hadapan dengan gerbang masuk ke Gereja HKBP resot Balata (alai dang pola pas )lewat otik ma molo hita  sian Siantar). Dengan jarak kurang lebih 1 KM dari Tigabalata ditempuh dengan berjalan kaki sambil olah raga, naik Ojek(kereta roda dua) atau naik mobil(marmobil  pe boi do denggan do dalan, mobil pribadi manang angkutan umum yang di sewa seperti Sinar Murni). Jalan ke Nagori ini  adalah juga jalan yang sama bila mau ke nagori Pancur Napitu, hanya setelah menempuh perjalanan kira-kira 500 m  kita akan sampai pada sebuah bukit perladangan yang cukup tinggi dan besar, Bukit ini adalah sekaligus sebagai  simpang, untuk mengakases ke dua nagori tersebut, Ke kanan  adalah ke Pancurnapitu, dan ke Kiri adalah simpang ke Nagori Sihobuk.

Sesungguhnya jalan dan Perjalanan ke SIhabuk sangat indah ( Uli do nian) karena Jalan ke nagori ini cukup berliku dan melewati beberapa bukut/gunung yang ber urutan, paling tidak kita harus melewati 5 gunung/bukit yang berurutan, dimana Bukit/gunung sebagai tempat persimpangan dengan huta Pancur napitu, harus di lewati sampai ke puncak dengan kiri kanan dihiasi  perladangan warga yang cukup rimbun, selanjutnya jalanan akan menurun, mendatar, dan berbelok menelusuri ke 4 gunung yang berikutnya. hingga alkhirnya sampai ke Sihobuk

Terdapat 2 perkampungan (huta) di sihobuk, Sihobuk Haroron dohot Sihobuk Toruan, Dulu di sekitaran tahun 80 an di masa nami, Huta sibobuk  bisa di katakan masih sangat ter tinggal di banding huta-huta lainnya di Tigabalata,  Pencaharaian penduduk yang mayoritas Petani, Pendidikan yang kurang, kondisi jalan yang belum memadai dan penerangan listrik yang belum pada masa itu  membuat Nagori ini agak tertinggal,  dan  sangat sunyi serta agak seram di malam hari( ago amang na lungunan, molo dung borngin bah... lengkapma...!). Namun dengan perkembangan dan seiring dengar berjalananya waktu, hari berganti bulan, berganti tahun, Putra-putri Sihobuk mulai bangkit dengan bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi, dan juga dengan kemauan yang kuat dan keras untuk Maju, Putra-Putri Sihobuk dengan restu dan iringan Doa dari para orang tua, banyak yang merantau mencari kehidupan baru dan rejeki di daerah lain, Medan, Jakarta, Pulau Batam, dan kota-kota lainnya yang menjanjikan menjadi tujuan dari pemuda-pemudi desa ini untuk mencari rejeki dan kehidupan yang lebih baik.

Kini..., Basa do Tuhan i.., Ro ma hamu ber kunjung ke si Hobuk, Rumah-Rumah yang dulunya sudah reot dan terbuat dari kayu kini sebagian besar sudah berubah dan berganti dengan Gedung yang terbuat dari batu, setidaknya dengan ukuran semi permanen, bereng ma.., Anten Parabola bukan hal yang baru atau yang asing lagi, hampir di setiap rumah sudah ada, Listrik sebagai hadiah dari pembangunan dan kemajuan oleh pemerintah juga sudah merubah wajah huta ini menjadi yang hidup dan bersinar di malam hari.

Mauliate ma tu sude Putra-putri par sihobuk yang tetap memeperhatikan huta na sehingga Sihobuk dapat menjadi Sihobuk yang sekarang ini, sekalipun juga di sana sini masih banayk ke kurangan, Hasil panen yang masih sangat kurang akibat dari beberapa kendala seperti hama Tikus, Irigasi yang kurang cukup juga sangat mempengaruhi, kami sangat mengharapk an kiranya pemenrintah Kec Jorlanghataran lewat Pangulu/Lurah Tigabalata  agar lebih memeperhatikan huta Sihobuk, Saluran irigasi merupakan sarana yang sangat vital untuk pertanian, Debit air dari irigasi yang ada saat ini masih sangat kurang dan perlu di tingkatkan,

2 komentar:

  1. mauliate dah lae < lumban sihobuk terus baritahon

    BalasHapus
  2. Mauliate lae barita munaon molo au teddy tabbunan apala anggi nisi tuppal tabbunan molo jabutta di haroroani do sabola kanan jonok/bareddeng mai tujabu nisi james.mauliate lae sahalinai. maju terus HLS

    BalasHapus