Kecamatan Jorlang Hataran, adalah satu dari 30 kecamatan, plus 9 kecamatan hasil pemekaran, serta 17 kelurahan dan 294 desa/Nagori dengan luas areal 109,25 KM2 dari 4.386,60 Km2 luas seluruh kabupaten Simalungun. Kecamatan Jorlang hataran terletak pada ketinggian : 600 M. diatas permukaan laut.
Pada masa-masa hangatnya issue pemekaran sekitar tahun 2007, kabarnya arealnya di perluas dengan masuknya beberapa nagori dari kecamatan tetangga seperti dari kecamatan Siantar. indentifikasinya seperti tabel berikut " :
Batas-batas wilayah :
Pusat pemerintahannya sendiri di pusatkan di TIGA BALATA.
Pada zaman dahulu puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, migrasi penduduk ke Tigabalata khususnya dari Tapanuli terjadi secara bergelombang dan di dorong oleh berbagai factor, atas keinginan sendiri untuk mencari lahan yang lebih luas dan subur, akibat penjajahan kolonial Belanda dan juga oleh factor para missionaries yang menyebarkan injil.
Pada awalnya dearah Tiga balata kurang di minati kaum migran dari Toba, karena daerahnya bergelombang dan banyak ditumbuhi lalang dan juga factor keamanan kurang terjamin oleh para pengacau. Namun ketika Andreas Simangunsong menjabat sebagai Controle Mantri tahun 1910, ia menyarankan agar raja Jorlang Hataran : Rontahalam memperkenalkan diri dengan Ephorus HKBP, agar kerajaannya dikenal orang. Maka pada tahun 1911 orang Batak Toba yang berasal dari Humbang, Samosir dan Toba Holbung mulai tinggal di Tiga Balata. Selanjutnya pada tahun 1938 orang Batak Toba menjadi dominant di 4 distrik berikut: Tanah Jawa, Jorlang Hataran( Tigabalata) , Dolok Panribuan dan Siantar.
Tiga balata saat ini berpenduduk … jiwa, dan terdiri dari berbagai Suku dan Ras, hidup rukun dan damai, mata pencaharin mayoritas adalah petani, pedagang, kemudian menyusul pegawai dan wiraswasta serta usahawan.
Terdapat sejumlah nagori/desa/huta yang ada di Kecamatan ini dengan Tiga Balata sebagai pusat pemerintahannya. Beberapa nagori/huta masing-masing seperti : Bah Sampuran, Silampiang, Hinalang, Parluasan, Pinangratus, Balata I, Dolok Marlawan dll, masing-masing nagori memiliki ciri khas dan ke unikan tersendiri. ( baca – Huta-Huta )
Tiga balata, sebagai kleurahan sekaligus Ibukota kecamatan dilengkapi dengan berbagai sarana dan pra sarana, Pendidikan dari TK, SD, SMP hingga SMU ( SMA dan SMK), bahkan SD plus Tigabalata adalah salah satu Sekolah dasar yang berstandar international ( SBI) di Kab. Simalungun. Kesehatan dengan Puskesmas, Klinik yang diangekapi Doter tetap, Bidan dan Perawat,Jaringan Telokomunikasi yang lengkap, Kantor Pos, Sarana Sosial seperti tempat Ibadah Gereja dan Mesjid, Sarana Pertanian dengan Irigasi yang sudah dibangun bahkan sejak zaman belanda dulu.
Pada masa-masa hangatnya issue pemekaran sekitar tahun 2007, kabarnya arealnya di perluas dengan masuknya beberapa nagori dari kecamatan tetangga seperti dari kecamatan Siantar. indentifikasinya seperti tabel berikut " :
Nama Kecamatan
|
Jorlang Hataran
|
Kabupaten/Kota
|
Kabupaten
|
Nama Kabupaten/Kota
|
Simalungun
|
Propinsi
|
Sumatera Utara
|
Luas Wilayah
|
109,25 KM2
|
Kelurahan/Desa
|
Kelurahan
|
Nama Kelurahan/Desa
|
Tiga Balata
|
Kode Wilayah Kelurahan/Desa
|
12.08.06.1008
|
Batas-batas wilayah :
Sebelah Utara
|
Kecamatan Siantar
|
Sebelah Selatan
|
Kecamatan Dolok Pangaribuan
|
Sebelah Barat
|
Kecamatan Sidamanik
|
Sebelah Timur
|
Kecamatan Tanah Jawa
|
Pusat pemerintahannya sendiri di pusatkan di TIGA BALATA.
Pada zaman dahulu puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, migrasi penduduk ke Tigabalata khususnya dari Tapanuli terjadi secara bergelombang dan di dorong oleh berbagai factor, atas keinginan sendiri untuk mencari lahan yang lebih luas dan subur, akibat penjajahan kolonial Belanda dan juga oleh factor para missionaries yang menyebarkan injil.
Pada awalnya dearah Tiga balata kurang di minati kaum migran dari Toba, karena daerahnya bergelombang dan banyak ditumbuhi lalang dan juga factor keamanan kurang terjamin oleh para pengacau. Namun ketika Andreas Simangunsong menjabat sebagai Controle Mantri tahun 1910, ia menyarankan agar raja Jorlang Hataran : Rontahalam memperkenalkan diri dengan Ephorus HKBP, agar kerajaannya dikenal orang. Maka pada tahun 1911 orang Batak Toba yang berasal dari Humbang, Samosir dan Toba Holbung mulai tinggal di Tiga Balata. Selanjutnya pada tahun 1938 orang Batak Toba menjadi dominant di 4 distrik berikut: Tanah Jawa, Jorlang Hataran( Tigabalata) , Dolok Panribuan dan Siantar.
Tiga balata saat ini berpenduduk … jiwa, dan terdiri dari berbagai Suku dan Ras, hidup rukun dan damai, mata pencaharin mayoritas adalah petani, pedagang, kemudian menyusul pegawai dan wiraswasta serta usahawan.
Terdapat sejumlah nagori/desa/huta yang ada di Kecamatan ini dengan Tiga Balata sebagai pusat pemerintahannya. Beberapa nagori/huta masing-masing seperti : Bah Sampuran, Silampiang, Hinalang, Parluasan, Pinangratus, Balata I, Dolok Marlawan dll, masing-masing nagori memiliki ciri khas dan ke unikan tersendiri. ( baca – Huta-Huta )
Tiga balata, sebagai kleurahan sekaligus Ibukota kecamatan dilengkapi dengan berbagai sarana dan pra sarana, Pendidikan dari TK, SD, SMP hingga SMU ( SMA dan SMK), bahkan SD plus Tigabalata adalah salah satu Sekolah dasar yang berstandar international ( SBI) di Kab. Simalungun. Kesehatan dengan Puskesmas, Klinik yang diangekapi Doter tetap, Bidan dan Perawat,Jaringan Telokomunikasi yang lengkap, Kantor Pos, Sarana Sosial seperti tempat Ibadah Gereja dan Mesjid, Sarana Pertanian dengan Irigasi yang sudah dibangun bahkan sejak zaman belanda dulu.
Yg mau ku tanya arti 3 balata, bang
BalasHapus